Menentukan niche blog, pentingkah?

Sebagai seorang blogger yang suka menulis random kadang susah juga kalo ditanya niche blog. Dulu pernah sih rencana bikin blog lain dengan niche tertentu hanya karena teman sebelah dapetin penghasilan lumayan dari niche ini. Eh, begitu aku coba sendiri duh ternyata gak mudah konsisten menulis satu tema secara terus menerus.

Tapi seberapa penting sih niche blog? Antara penting dan gak penting sih. Gak penting kalo kita menggunakan blog sebagai sarana hobi saja atau sekedar sampingan. Namun jika kita menggunakan blog sebagai sumber penghasilan utama mau tak mau kita harus mulai memikirkan niche apa yang kira-kira banyak disukai atau dibutuhkan orang.

Emang ya, jika ingin mengenal kategorisasi dan genre blog, seorang blogger wajib memikirkan dan memplanning  sebaik mungkin nichenya terlebih dahulu. Menentukan niche merupakan hal yang sangat penting jika kita memiliki blog. Blog akan terarah dan diketahui karakteristiknya jika nichenya sudah teridentifikasi.

Dengan niche yang jelas, blog akan memiliki tujuan yang jelas terkait eksistensi blog tersebut. Seorang  blogger akan lebih fokus terkait dengan ragam konten yang akan nampang dalam blogger tersebut. Spesifikasi blog menjadi lebih fokus sehingga aktivitas blogging menjadi lebih terarah.

Dalam konsep penerapan manajemen POAC, menentukan niche termasuk bagian dari planning seorang blogger terkait visi misi eksistensi jalan hidup blog untuk fase selanjutnya. Blog tersebut akan direncanakan menjadi blog beauty atau parenting akan terlihat dari kelihaian dan kreativitas seorang blogger dalam menentukan niche blognya.

Sebelum tahap organizing konten di blog, seorang blogger harus bisa men-SWOT potensi dirinya. Apa kelebihan yang dimilikinya? Konten apa yang menjadi minatnya, disukainya, membuatnya antusias saat mengcreate konten, dan tentunya materinya harus dikuasai. Apabila tahapan afirmasi metakognitif potensi diri blogger ini sudah dilalui, niche blog akan menjadi lebih terarah dan jelas ke depannya.

Seorang blogger juga harus bisa mengetahui kelemahannya jika blog yang nanti dikelolanya meramaikan dunia blogging. Jika kita kurang menguasai satu tema, banyak membaca tema sejenis sangat membantu dalam menemukan ide-ide baru. Kita bisa membiasakan membaca setiap hari untuk dikemas ulang dengan gaya bahasa yang sudah disesuaikan dengan gaya kita sendiri. Kita juga bisa mendengarkan cerita orang lain untuk kemudian ditulis di blog. Alternatif lainnya kita bisa melakukan travelling untuk diketik menjadi bahan konten di blog.

Untuk tahap organizing niche konten blog, seorang blogger ada baiknya mencermati setiap peluang yang bisa ditangkap dari blog tersebut. Berbagai peluang tersebut bisa diperoleh jika kita mau meluangkan waktu untuk survei di berbagai media sosial dan browsing mesin pencari untuk mencari kira-kira niche apa yang paling diminati.

Kita bisa mencari konten yang sedang banyak dicari orang sehingga kita bisa menentukan niche sesuai kebutuhan pasar. Kita juga bisa melakukan interview kepada keluarga besar, tetangga, rekan sejawat, dan relasi pertemanan untuk mencari niche blog yang akurat terkait konten yang saat ini sedang dibutuhkan oleh banyak netizen. Dengan begitu, blog Anda akan cepat naik traficnya di mesin pencari google. Banyak juga tema tulisan yang muncul di halaman muda google karena membahas hal-hal ringan dari obrolan pertemanan.

Apabila niche blog sudah terpetakan, tahap actuating menuntut seorang blogger untuk giat mengisi kategorisasi blog yang sudah ditentukan. Tahap ini menuntut seorang blogger untuk konsisten mengisi konten. Jika menu konten yang disajikan disukai dan banyak diklik orang, semua jerih payah yang sudah kita lakukan akan terbayar lunas.

Nah lagi-lagi (seperti yang saya bilang di awal) konsistensi itu tidak mudah. Terkadang demi target yang sudah ditentukan, mengisi konten harus menjadi kebiasaan. Kita akan sangat terbantu sekali jika memiliki teamwork pengisi konten sehingga blog akan terpantau aktif di google dan bisa mendapatkan hasil sesuai harapan. Namun jika tak mampu mengisinya sendiri banyak kok penjual jasa tulisan. Namun kita harus hati-hati memilih penjual jasa tulisan karena terkadang mereka hanya mengandalkan tulisan dari hasil spinner yang berantakan tata bahasanya. Jika ini terjadi bukan tak mungkin pembaca akan kecewa dan buru-buru meninggalkan blog kita.

Tahap terakhir adalah controlling. Pada tahap ini, seorang blogger berkewajiban memantau progress blog yang dimilikinya. Jika ada hal yang baik dari niche blog yang sudah ditentukan, kita wajib mempertahankannya. Selain itu kita juga harus berusaha meningkatkan performancenya. Pekerjaan mengurus blog adalah pekerjaan yang seakan tidak ada habisnya. Karena kita akan selalu menjumpai hal-hal yang kurang dan harus dibenahi dari blog kita.

Nah, balik lagi ke konsistensi. Jika kita kesulitan menentukan niche blog ya sudah lebih baik biarkan saja blog kita menjadi gado-gado. Tidak usah terlalu pusing dengan niche yang penting blog kita aktif di mata google. Toh blog gado-gado ternyata juga bisa menghasilkan uang.

Keuntungan memiliki blog gado-gado adalah kita bisa menulis apapun tanpa takut kehabisan tema. Kita bisa saja menulis tentang finansial, otomatis, parenting dan tema random lainnya dalam satu blog. Dan enaknya lagi kita bisa mendaftar di job apapun selama itu sesuai dengan kategori yang kita miliki. Jika dalam satu blog gado-gado kita mendapatkan job tema apapun, bayangkan jika memiliki lebih dari satu blog.

Ternak blog adalah salah satu solusi yang banyak dipakai blogger untuk menambah tabungan rekening. Dengan mendaftarkan beberapa blog di beberapa market place backlink maupun tawaran-tawaran dari brand, kita bisa mendapatkan penghasilan berlipat-lipat dibanding hanya mendaftarkan satu blog saja. Nah, tertarik beternak blog? Kalo saya iya.

Leave a Comment